Anda Bukan Tidak Mampu Belajar Bahasa Inggris, Anda Hanya Berlatih Squat dengan 'Menu Juara Kebugaran'

Bagikan artikel
Perkiraan waktu baca 5–8 menit

Anda Bukan Tidak Mampu Belajar Bahasa Inggris, Anda Hanya Berlatih Squat dengan 'Menu Juara Kebugaran'

Apakah Anda juga sama?

Anda telah mengoleksi segudang 'kiat jitu belajar bahasa Inggris' di internet, dan salah satunya pasti berjudul 'Metode Shadowing'. Artikel-artikel tersebut sangat memuji-mujinya, mengatakan bahwa itu adalah senjata rahasia yang digunakan oleh para ahli penerjemah lisan (interpreter).

Maka, dengan penuh harapan, Anda memakai earphone, lalu memutar sebuah segmen berita CNN. Namun, belum genap sepuluh detik, Anda sudah ingin membanting ponsel Anda ke lantai.

"‘Apakah ini bahasa manusia? Cepat sekali!’" "‘Saya bahkan belum mengerti kata pertama, dia sudah menyelesaikan satu kalimat penuh.’"

Rasa frustrasi langsung membanjiri Anda. Akhirnya Anda menyimpulkan: ‘Metode Shadowing sama sekali tidak berguna, saya memang tidak punya bakat berbahasa.’

Jangan buru-buru menyalahkan diri Anda. Masalahnya bukan pada Anda, pun bukan pada Metode Shadowing.

Masalahnya adalah, Anda mengambil menu latihan juara kebugaran dunia, untuk melatih squat Anda di hari pertama.


Belajar Bahasa, Ibarat Pergi ke Gym

Bayangkan saja, Anda pertama kali masuk ke gym dengan tujuan membentuk tubuh yang ideal. Pelatih datang menghampiri, lalu langsung menyerahkan selembar kertas kepada Anda yang tertulis: ‘Squat 200 kg, 10 set.’

Anda pasti akan mengira pelatih itu gila. Jangan kan 200 kg, mengangkat barbell kosong saja Anda mungkin sudah tidak stabil. Konsekuensi jika dipaksakan untuk mencoba, bukan berhenti, melainkan cedera.

Banyak orang yang belajar bahasa Inggris dengan 'Metode Shadowing' melakukan kesalahan ini.

‘Metode Shadowing’ itu sendiri adalah latihan tingkat lanjut yang sangat efisien. Metode ini mengharuskan Anda untuk mengikuti suara penutur asli layaknya bayangan, meniru pengucapan, intonasi, ritme, dan linking sounds mereka. Ini seperti mengharuskan Anda untuk meniru gerakan seorang atlet profesional yang lengkap, cepat, dan tingkat kesulitannya tinggi.

Ini melatih ‘otot pendengaran’ telinga Anda dan ‘otot bicara’ mulut Anda, membuat keduanya berkoordinasi dengan sempurna. Tentu saja hasilnya luar biasa.

Namun, prasyaratnya adalah, otot Anda harus memiliki sedikit kekuatan dasar terlebih dahulu.

Jika Anda bahkan belum tepat dalam pengucapan kosakata dasar, tidak mengerti struktur kalimat, lalu langsung mencoba shadowing sebuah pidato yang penuh istilah profesional dan disampaikan dengan kecepatan tinggi—itu sama saja dengan seorang pemula, yang bahkan tidak tahu bagaimana cara melakukan squat, sudah ingin langsung menantang rekor dunia.

Tentu saja akan gagal.


Cara Melakukan 'Squat' yang Benar dengan 'Metode Shadowing' bagi Pemula

Jadi, bagaimana kita bisa ‘melakukan squat’ dengan benar, bukan malah langsung remuk? Lupakan materi-materi rumit itu, mari kita mulai dari yang paling sederhana.

1. Pilih ‘Beban’ Anda: Mulai dari ‘Barbell Kosong’

Jangan lagi membuka berita atau film, itu adalah barbel 200 kg bagi Anda saat ini.

‘Barbell kosong’ Anda seharusnya adalah:

  • Cerita anak-anak atau audiobook: Kalimatnya pendek, bahasanya sederhana, dan kecepatan bicaranya sangat lambat.
  • Dialog tingkat pemula dari materi belajar bahasa: Dirancang khusus untuk pelajar, pengucapannya jelas, dan ada jeda yang disengaja.

Intinya, Anda harus bisa memahami lebih dari 90% materi ini hanya dengan melihat transkripnya. Inilah beban yang cocok untuk Anda.

2. Pecah ‘Gerakan’ Anda: Lihat Dulu, Lalu Dengar, Kemudian Ikuti

Gerakan juara kebugaran memang terlihat mulus, tetapi mereka juga memulainya dari memecah gerakan.

  • Langkah Pertama: Pahami Transkrip. Jangan terburu-buru mendengarkan. Baca transkripnya sekali, cari tahu semua kosakata dan tata bahasa yang tidak Anda mengerti. Pastikan Anda benar-benar memahami apa yang dibicarakan dalam segmen tersebut.
  • Langkah Kedua: Dengarkan dengan Seksama. Sekarang, pakai earphone, dan dengarkan berkali-kali file audio sambil mencocokkannya dengan transkrip. Tujuannya adalah untuk mencocokkan ‘tulisan’ dengan ‘suara’. Oh, ternyata "get up" diucapkan berangkai seperti itu!
  • Langkah Ketiga: Shadowing dengan Kecepatan Lambat. Mulai lakukan shadowing. Pada awalnya, Anda bahkan bisa menekan tombol jeda (pause), lalu mengulang kalimat per kalimat. Tujuannya bukanlah kecepatan, melainkan akurasi peniruan. Ikuti seperti seorang peniru ulung, tiru intonasinya, jedanya, bahkan suara napasnya.
  • Langkah Keempat: Shadowing dengan Kecepatan Normal. Setelah Anda akrab dengan kalimat-kalimatnya, cobalah melakukan shadowing dengan kecepatan normal, mengikuti file audio seperti bayangan. Anda akan menemukan bahwa, karena Anda sudah benar-benar memahami isinya, dan juga akrab dengan suaranya, kali ini jauh lebih mudah untuk diikuti.

3. Atur ‘Set’ Anda: 15 Menit Setiap Hari Lebih Efektif daripada 2 Jam Sehari

Dalam kebugaran, yang paling ditakutkan adalah ‘semangat sesaat’. Hari ini berlatih gila-gilaan selama tiga jam, lalu pegal-pegal selama seminggu dan tidak berani kembali lagi.

Belajar bahasa juga sama. Daripada menghabiskan setengah hari di akhir pekan untuk berlatih keras, lebih baik konsisten 15 menit setiap hari.

Latih berulang kali satu file audio berdurasi 1 menit menggunakan langkah-langkah di atas selama 15 menit. 15 menit yang singkat ini akan seratus kali lipat lebih efektif daripada Anda melakukan shadowing berita selama 2 jam secara membabi buta.

Jika konsisten selama tiga bulan, Anda akan terkejut menemukan bahwa telinga Anda menjadi lebih peka, dan mulut Anda juga menjadi lebih lincah. Anda bukan lagi pemula yang remuk di bawah beban 200 kg, Anda sudah bisa dengan mudah menguasai beban yang cocok untuk Anda, dan siap untuk menantang tingkat selanjutnya.


Latihan Terbaik adalah Mencari ‘Partner Latihan’

Ketika Anda sudah menguasai beberapa gerakan dasar di gym, apa langkah selanjutnya? Mencari partner latihan, untuk menerapkan keterampilan yang telah Anda pelajari dalam interaksi nyata.

Bahasa juga demikian. Ketika Anda sudah melatih ‘otot bicara’ melalui shadowing, saatnya untuk menggunakannya dalam percakapan nyata.

Pada saat ini, Anda mungkin khawatir: ‘Bagaimana jika saya tidak bisa berbicara dengan baik? Bagaimana jika lawan bicara saya tidak mengerti? Sangat canggung jika percakapan tidak berlanjut…’

Di sinilah alat seperti Intent bisa berguna. Alat ini bagaikan ‘partner latihan pribadi’ Anda, yang dilengkapi dengan penerjemah AI instan. Anda bisa mengobrol kapan saja dan di mana saja dengan orang-orang dari seluruh dunia menggunakan bahasa ibu mereka, tanpa perlu khawatir tentang kesulitan menyampaikan maksud.

Ketika Anda macet, AI akan membantu Anda; ketika Anda tidak mengerti, terjemahan akan memberikan petunjuk. Ini memungkinkan Anda untuk dengan aman menggunakan ‘otot’ yang telah dilatih di ‘ruang latihan’ ke ‘medan perang’ yang sebenarnya, membangun kepercayaan diri dalam komunikasi yang sejati.

Jadi, jangan lagi mengatakan Anda tidak punya bakat. Anda hanya membutuhkan awal yang benar.

Letakkan barbel 200 kg itu, mulai hari ini, ambil ‘barbell kosong’ Anda, lakukan squat pertama yang sempurna dengan posisi yang benar.