Anda Sudah Belajar Bahasa Inggris Selama 10 Tahun, Mengapa Masih "Bisu"? Karena yang Anda Pegang di Tangan Bukanlah Buku Pelajaran, Melainkan Sebuah Kunci

Bagikan artikel
Perkiraan waktu baca 5–8 menit

Anda Sudah Belajar Bahasa Inggris Selama 10 Tahun, Mengapa Masih "Bisu"? Karena yang Anda Pegang di Tangan Bukanlah Buku Pelajaran, Melainkan Sebuah Kunci

Kita semua pernah mengalami skenario seperti ini, bukan?

Di sekolah, kita tekun belajar selama belasan tahun. Menghafal buku-buku kosakata setinggi gunung, mengerjakan soal-soal tata bahasa sebanyak lautan. Kita bisa mendapatkan nilai tinggi, dan bisa memahami artikel yang rumit.

Namun begitu bertemu dengan penutur asing (bule) sungguhan, otak kita langsung kosong melompong. Kata-kata dan pola kalimat yang sudah di luar kepala itu, seolah terkunci di tenggorokan, satu kata pun tidak bisa keluar.

Mengapa bisa begitu? Padahal kita sudah berusaha sekeras itu, mengapa hasilnya "sia-sia"?

Masalahnya ada di sini: Kita selalu berpikir bahwa bahasa adalah disiplin ilmu yang harus "dikuasai" atau "ditaklukkan". Padahal, bahasa bukanlah buku pelajaran tebal, melainkan sebuah kunci yang dapat membuka dunia baru.

Bayangkan, Anda memegang sebuah kunci di tangan. Apa yang akan Anda lakukan?

Anda tidak akan menggosoknya hingga mengkilap setiap hari, lalu meneliti terbuat dari logam apa, berapa giginya, atau dari tangan pengrajin mana asalnya. Yang akan Anda lakukan adalah mencari sebuah pintu, memasukkannya, lalu memutarnya.

Karena nilai sebuah kunci bukanlah pada dirinya sendiri, melainkan pada apa yang dapat dibukanya untuk Anda.

Kunci bahasa juga sama.

  • Itu bisa membuka "pintu persahabatan". Di baliknya ada seorang teman dari budaya yang berbeda, Anda bisa berbagi kehidupan, tawa, dan kekhawatiran satu sama lain, dan menemukan bahwa suka duka manusia ternyata benar-benar bisa terhubung.
  • Itu bisa membuka "pintu budaya". Di baliknya ada film, musik, dan buku yang autentik. Anda tidak perlu lagi bergantung pada subtitle dan terjemahan, dan bisa langsung merasakan emosi sejati yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
  • Itu bisa membuka "pintu penjelajahan". Di baliknya ada perjalanan yang bebas. Anda tidak lagi menjadi turis yang hanya bisa menunjuk gambar menu untuk memesan makanan, melainkan bisa mengobrol santai dengan penduduk lokal, dan mendengar cerita yang tidak akan pernah Anda temukan di peta.

Kesalahan terbesar kita dalam belajar bahasa adalah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk "memoles" kunci ini, namun lupa menggunakannya untuk "membuka pintu". Kita takut kuncinya tidak cukup sempurna, takut macet saat membuka pintu, takut dunia di baliknya tidak seperti yang kita bayangkan.

Namun, sebuah kunci yang bisa membuka pintu, meskipun sedikit berkarat, jauh lebih berharga daripada kunci yang baru dan mengkilap, tetapi selamanya hanya tergeletak di dalam kotak.

Jadi, yang sebenarnya harus kita lakukan adalah mengubah pola pikir:

Berhentilah "belajar" bahasa, mulailah "menggunakannya".

Tujuan Anda bukanlah nilai 100, melainkan koneksi yang nyata. Kalimat pertama Anda tidak perlu sempurna, asalkan bisa membuat lawan bicara memahami maksud Anda, itu sudah merupakan keberhasilan besar.

Dulu, sulit sekali menemukan orang yang mau berkomunikasi dengan Anda secara "canggung". Namun sekarang, teknologi memberi kita tempat berlatih terbaik.

Inilah mengapa alat seperti Intent begitu menarik. Ini bukan hanya aplikasi obrolan, melainkan lebih seperti sebuah jembatan. Anda bisa mengetik dalam bahasa Mandarin, dan teman Anda di Brasil akan melihatnya dalam bahasa Portugis yang lancar. Terjemahan AI bawaannya memungkinkan Anda mendapatkan bantuan instan saat kesulitan berbicara (macet), mengalihkan fokus Anda dari "takut berbuat salah" menjadi "menikmati komunikasi".

Ini membuat Anda berani memutar kunci itu, karena Anda tahu, itu akan membantu Anda membuka kunci.

Jadi, lihatlah kembali bahasa yang sedang Anda pelajari.

Berhentilah menganggapnya sebagai beban di hati dan ujian yang tak ada habisnya.

Anggaplah itu sebagai kunci berkilau di tangan Anda.

Di dunia ini, ada pintu-pintu luar biasa yang tak terhitung jumlahnya, menanti Anda untuk membukanya.

Sekarang, pintu mana yang ingin Anda buka lebih dulu?