"Trik Rahasia" Bahasa Vietnam: Kuasai 3 "Formula Ajaib" Ini, Pemula pun Langsung Berkomunikasi Seperti Warga Lokal

Bagikan artikel
Perkiraan waktu baca 5–8 menit

"Trik Rahasia" Bahasa Vietnam: Kuasai 3 "Formula Ajaib" Ini, Pemula pun Langsung Berkomunikasi Seperti Warga Lokal

Anda pernah mengalami hal serupa?

Saat bepergian ke luar negeri, masuk ke toko kecil, ingin membeli sesuatu. Hasilnya, selain menunjuk-nunjuk dengan jari, hanya bisa mengandalkan isyarat tubuh, dan akhirnya benar-benar buntu saat menanyakan "berapa harganya". Terutama di Vietnam, mendengar sederet angka "astronomis" dengan banyak nol, otak langsung blank, hanya bisa tersenyum canggung, lalu mengeluarkan semua lembaran uang dari dompet dan membiarkan penjual mengambilnya sendiri.

Jangan khawatir, ini hampir menjadi "rintangan" umum bagi setiap turis.

Tapi bagaimana jika saya beri tahu, belajar bahasa Vietnam sama sekali tidak perlu menghafal satu kamus penuh? Ini lebih seperti belajar memasak. Anda tidak perlu tahu semua rempah-rempah di dunia, cukup kuasai beberapa "bumbu inti". Setelah Anda menguasai "formula ajaib" ini, Anda bisa dengan mudah merangkai berbagai "hidangan" (kalimat) otentik, berkomunikasi dengan lancar seperti warga lokal.

Hari ini, mari kita buka tiga "bumbu rahasia" paling praktis dalam bahasa Vietnam.


Bumbu Pertama: rất—Menambahkan "Efek Khusus" pada Semua Kata Sifat

Ingin mengatakan "enak", tapi merasa kurang kuat? Ingin mengatakan "cantik", tapi terasa kurang pas?

Saat ini, bumbu pertama yang Anda butuhkan adalah rất.

Fungsinya hanya satu: memperkuat "kekuatan" kata sifat setelahnya. Ini adalah padanan kata "sangat" atau "sekali" dalam bahasa Indonesia.

Penggunaannya sangat mudah, cukup ingat satu rumus:

rất + Kata Sifat = Sangat/Sekali...

  • Ingin mengatakan "sangat enak"? Orang Vietnam akan mengatakan rất ngon.
  • Ingin mengatakan "sangat cantik"? Itu adalah rất đẹp.
  • Cuaca "sangat panas"? Itu adalah rất nóng.

Mengerti? rất seperti sesendok pertama kecap yang disiramkan sebelum memasak, selalu diletakkan di depan "bahan utama" (kata sifat), langsung meningkatkan cita rasa.

Ada juga kata lắm yang artinya hampir sama, tapi lebih seperti taburan daun bawang untuk hiasan, diletakkan di akhir. Contohnya đẹp lắm (sangat cantik), nadanya lebih santai. Namun bagi pemula, cukup ingat rất, Anda sudah menguasai 90% penggunaan penekanan.


Bumbu Kedua: "Trik Huruf K" untuk Seketika Memahami Tagihan Mahal

Saat berbelanja di Vietnam, hal yang paling membuat pusing adalah harganya. Semangkuk pho mungkin seharga "50.000 dong", satu buah seharga "40.000 dong". Banyak sekali nolnya, sebenarnya berapa sih harganya?

Jangan panik, warga lokal sudah punya "aturan tak tertulis" sendiri. Inilah bumbu kedua kita — "Trik Huruf K".

"K" berarti "kilo", yaitu "ribu" (nghìn). Demi kepraktisan, orang Vietnam akan secara otomatis mengganti tiga nol terakhir pada harga dengan huruf "K" di kepala mereka.

  • 40.000 dong? Mereka akan langsung mengatakan 40 nghìn, Anda akan mendengarnya sebagai "empat puluh ribu", cukup ingat di kepala sebagai 40K.
  • 100.000 dong? Itu berarti 100K.
  • 500.000 dong? Itu berarti 500K.

Trik kecil ini dapat membebaskan Anda dari tumpukan nol dan langsung mengikuti ritme warga lokal. Lain kali Anda mendengar harga, jangan hitung nolnya lagi, langsung dengar angka depannya, lalu tambahkan "K" di belakangnya. Bukankah langsung jelas?


Bumbu Ketiga: Logika "Bolak-balik" Pembayaran dan Pengembalian Uang: trả dan trả lại

Baiklah, Anda sudah tahu harganya, sekarang saatnya membayar. Misalnya sekilo jeruk 40K, tapi Anda hanya punya uang kertas 100K, bagaimana mengatakannya?

Di sinilah kita akan menggunakan "formula ajaib" ketiga kita, yang dengan sempurna menunjukkan logika bahasa Vietnam yang sederhana.

Pertama, ingat satu kata kerja inti:

  • trả (dibaca kira-kira 'trah') = membayar / mengembalikan

Jadi, "membayar" adalah trả tiền. Di restoran atau toko mana pun, jika Anda ingin membayar, cukup katakan Tôi muốn trả tiền (Saya ingin membayar), dan lawan bicara akan mengerti.

Tapi yang paling menarik adalah bagaimana mengatakan "kembalian".

Dalam bahasa Vietnam, ada kata keterangan (adverb) yang menarik, lại, yang berarti "kembali" atau "lagi".

Maka, reaksi kimia yang menakjubkan pun terjadi:

trả (membayar) + lại (kembali) = trả lại (mengembalikan uang/kembalian)

Logika ini sangat indah — "Saya membayar Anda, lalu Anda membayar kembali kepada saya", bukankah itu berarti "mengembalikan uang"?

Jadi, seluruh proses pembayaran seperti tarian berpasangan yang sederhana:

  1. Anda mengeluarkan 100K, menyerahkannya kepada penjual dan berkata: Tôi trả anh 100 nghìn. (Saya membayar Anda 100.000/100K.)
  2. Penjual menerima uangnya, mengembalikan 60K kepada Anda, lalu berkata: Trả lại chị 60 nghìn. (Ini kembalian 60.000/60K untuk Anda.)

Lihat, tidak ada tata bahasa yang rumit, hanya saling trả dan trả lại. Kuasai kombinasi ini, Anda tidak akan lagi kebingungan di setiap transaksi.

Dari "Isyarat" Menjadi "Percakapan", Anda Hanya Butuh Satu Alat yang Tepat

Setelah menguasai ketiga "bumbu rahasia" ini, Anda sudah bisa menangani banyak percakapan sehari-hari dengan percaya diri. Anda akan menemukan bahwa bahasa bukanlah tembok tinggi, melainkan jembatan, dan Anda sudah memiliki fondasi pertama untuk membangun jembatan ini.

Tentu saja, percakapan sesungguhnya selalu ada kejutan. Bagaimana jika penjual menanyakan sesuatu menggunakan kata-kata yang tidak Anda pahami?

Saat seperti ini, "penasihat saku" yang cerdas menjadi sangat penting. Aplikasi chat seperti Intent, dengan fitur terjemahan AI real-time yang kuat, dapat membantu Anda mengatasinya dengan mudah. Ini seperti seorang teman yang mengerti bahasa Vietnam di sisi Anda, dapat langsung membantu menerjemahkan perkataan lawan bicara, dan juga langsung mengubah apa yang ingin Anda katakan dalam bahasa Indonesia menjadi bahasa Vietnam yang otentik. Dengan begitu, Anda tidak hanya bisa berbelanja, tapi juga benar-benar bisa mengobrol beberapa patah kata dengan lawan bicara.

Ingin berteman dengan siapa pun di dunia, mari mulai dari sini: https://intent.app/

Lain kali, jangan hanya mengandalkan jari dan kalkulator lagi. Cobalah gunakan beberapa "formula ajaib" sederhana ini, Anda akan menemukan bahwa pengalaman berbelanja yang sederhana pun bisa berubah menjadi interaksi lintas budaya yang hangat dan menarik.